tentang suatu taman | Dec 31, ’09 1:51 PM untuk semuanya |
Setiap hari, kami menyiram bebungaan itu, dan merapikan rumput. Tak habis-habisnya aku tertawa disana, bercanda riang dengan teman-temanku. Kadang kala kami berbicara pada kupu-kupu, matahari, dan bunga-bunga. Mereka juga tertawa, seperti kami.
Hingga hari itu datang. Hari dimana aku harus tinggalkan taman indah itu, dimana aku harus kembali berjalan jauh, semakin menjauhi taman itu.
Aku berpelukan dengan teman-temanku, mereka juga akan meninggalkan taman itu, tapi dengan arah yang berbeda bagiku. Akupun melangkahkan kaki ke arah barat, sedangkan teman-temanku ke arah lain. Kami takkan bertemu lagi.
Aku melangkah cukup jauh. Lalu aku menoleh.
Taman itu masih terlihat, dan taman itu semakin sepi. Teman-temanku telah pergi, begitu pula aku. Aku ingin kembali ke taman itu, bermain bersama seperti kemarin. Tapi tak bisa. Jika aku kembali kesana, aku takkan menemukan apa-apa. Aku hanya sendirian, tak ada lagi yang bisa kulakukan.
Maka aku mulai berjalan, sambil berusaha untuk tidak menoleh lagi, tidak kembali ke taman itu.
Aku berjalan. Aku tau, aku akan hadapi ribuan hal baru didepan, entah bahaya atau tidak. Dan aku harus menghadapinya sendiri.
Shafar 1431.
Dilihat 3 kali oleh 3 orang, terkini on Feb 26, ’10