Arah Tenggara

Arah Tenggara

Lagi, pada kagum yang mengaliri nadi.

matahari

Seratus meter, arah tenggara
pada tiga perempat dasawarsa laluterbit dari sana,
bagiku, Matahari

Seratus meter, arah tenggara,
pada tiga perempat dasawarsa lalu
kutanam benih di sini,
untuk disinari, senantiasa
oleh Matahari

Seratus meter, arah tenggara,
pada tiga perempat dasawarsa lalu
kuarahkan diriku pada Matahari
menjadi kiblat, tanpa pernah berpaling

Seratus meter, arah tenggara.
sejak tiga perempat dasawarsa lalu
eksistensi Matahari tak pernah padam,
menerangi, menyinari, menghangatkan,
benih yang kutanam,
dan diriku sendiri.

Rojab 1434. RAB.

Kasih tanggapan dong!

17 pemikiran pada “Arah Tenggara”

%d blogger menyukai ini: