Daily Prompt: Three-Tenths
Desakan Harian: Tiga Per sepuluh
Scribble down the first ten words that come to mind. Pick three of them. There’s your post title. Now write!
Fortunately its 68th National Indonesian Independence Day and I feel glad to write something about freedom; independence. Think freedom character. I wanna write about how to be yourself. You only live once, Teman, too bad if you pass it by being someone else! For that, think about the free character; free to be yourself. Think free as possible!
But free doesn’t mean arbitrariness. We live on the earth, a giant sphere that must be shared with others eight billion people. We are not the owners of the earth or ruler of whole human being. Many rules must be obediented and ethical code that shouldn’t violated. It not a restraint of freedom, but it is a limitation as humans as social beings. We may not be free from hunger, unless we continue to search for food, isn’t it?
Think freedom character; free to be yourself. Respect yourself and your opinion, just appear as comfort as you–not just as people want to see you.
I always think freedom character. Three aspects: how to make myself comfortable in all situations, how to make myself do whatever I want, how to go beyond the boundaries that I haven’t been yet… I call it the self-liberation.
First, how to make myself comfortable in all situations. It mean, this is how I should control the situation, not controlled by the situation. As Mr. Ray Bradbury said, love what you do and do what you love, not the against. This sentence can be the guidelines for making me feel comfortable in almost any situation.
Second, how to make myself do whatever I want. Yes, the second premise of Mr. Ray Bradbury’s quote. Do what you love. Being free doesn’t means you can abuse your creation limit, but make a creation with that limit.
Last, hot to go beyound the boundaries that I haven’t been yet. I have a record page in my diary, and keep trying to update it. Any record. The most consistence of writing fiction, fastest memorizing the Qur’an, best major task, and others. Systematically, I programmed myself always to decrease my limit. Not to break the limit down–human limitations can’t be break yeah–but to push it further and further.
Be free, just like you want to be!
Terjemahan:
Kebetulan ini Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 68 dan aku merasa senang menulis sesuatu tentang kebebasan; kemerdekaan. Berpikir karakter bebas. Aku ingin menulis tentang bagaimana menjadi diri sendiri. Hidup cuma sekali Sobat, sayang sekali kalau kau lewati dengan menjadi orang lain! Untuk itu, pikirkan karakter yang bebas; bebas menjadi dirimu sendiri. Pikirkan sebebas mungkin!
Tapi bebas, bukan berarti sewenang-wenang, semau-maunya, seenak-udel-gua. Kita hidup di bumi, satu bulatan raksaksa yang harus dibagi bersama delapan miliar manusia lainnya. Kita bukan pemilik bumi atau penguasa manusia-manusia itu kan. Banyak peraturan yang harus diikuti dan kode etik yang tak boleh dilanggar. Itu bukan pengekangan kebebasan, tapi itu adalah keterbatasan manusia sebagai makhluk sosial. Kita tidak mungkin bisa bebas dari kelaparan kan, kecuali kalau kita terus mencari makan.
Berpikir tentang karakter bebas; bebas menjadi diri sendiri. Hargai diri dan pendapatmu, tampil sebagaimana nyamannya kamu–bukan sebagaimana orang-orang ingin melihatmu.
Aku selalu berpikir tentang karakter bebas. Tiga aspek; bagaimana membuat diriku nyaman di segala suasana, bagaimana membuat diriku mengerjakan apapun yang kuinginkan, bagaimana melampaui batas-batas yang belum pernah kutembus sebelumnya… Itu kusebut dengan pembebasan diri.
Pertama, bagaimana membuat diriku nyaman di segala suasana. Berarti, ini adalah bagaimana aku harus menguasai keadaan, bukan dikuasai keadaan. Seperti kata Pak Ray Bradbury, cintai apa yang kaulakukan dan lakukan apa yang kaucintai, bukan sebaliknya. Sepotong kalimat ini sudah bisa jadi pedoman untuk membuatku jadi nyaman nyaris di segala suasana.
Kedua, bagaimana membuat diriku mengerjakan apapun yang kuinginkan. Ya, premis kedua dari kalimat Pak Ray Bradbury tadi. Lakukan apa yang kaucintai. Menjadi bebas bukan berarti mencaci keterbatasan berkaryamu kan, tapi adalah berkarya bersama keterbatasan itu sendiri.
Terakhir, bagaimana melampaui batas-batas yang belum pernah kutembus sebelumnya. Aku punya halaman rekor di buku harianku, dan terus berusaha memperbaruinya. Rekor apapun. Menulis fiksi terkonsisten, hapalan Qur’an tercepat, tugas jurusan terbaik, dan macam-macamnya. Secara tersistem, aku memprogram diriku sendiri untuk terus menembus batas-batas diriku. Tidak untuk meruntuhkannya–keterbatasan manusia tidak bisa runtuh kan–tapi untuk mendorongnya semakin jauh.
Jadilah bebas, bagaimana dirimu sendiri ingin menjadi!
Tolong sarannya mengenai Inggris saya Kakak WP ^^ Makasih.
Inspiratif!! 😀
Kritik:
Terjemahin ke bhs.Minang dong :p
maaf ya dek, baru sempat berkunjung sekarang ne. kemaren blognya kakak lagi di jemur makanya ga bisa ngerespon apresiasinya. rencananya tu blog mo di bakar tapi blom jadi coz masih blom kering soalnya. wkwkwk… thx ya sebelumnya 😀
Wah, belum bisa Kak, untuk bahasa Minang saya masih harus belajar banyak. Maksudnya mau pindah blog lagi atau gimana Kak?
be your self gitu ya hehehe….
gk baca inggrisnya 🙂
Iya, hehe. Pernah ada kutipan, lupa kata-kata siapa, ‘jadilah dirimu sendiri karena tidak ada yang bisa melakukannya lebih baik dari kamu.’ Saya juga kalo ada tulisan dwibahasa bacanya bahasa Indonya doang.
Hehehe…
Sama dong… 🙂
wow, karakter yang bagus
tapi selalu pastikan diri untuk mencintai hal yang benar 🙂
Oke Kak (y)