Kreasi Pembatas Buku

Di Senin malam yang belum melelahkan (karena abis akhir pekan) saya ingat saya punya sisa-sisa guntingan kertas karton kaver yang terlalu lama nganggur, nunggu giliran untuk didaur ulang. Akhirnya dapet ilham biar guntingan kertas nganggur itu saya jadiin pembatas buku. Curcol dikit, saya punya kebiasaan yang bikin orang rumah jengkel: ngoleksi sampah. Saya ngumpulin kemasan-kemasan makanan ringan, botol-botol plastik, perca, potongan-potongan tali, kertas, dan macam-macam lagi. Kalau ada waktu luang, saya senang mengolah sampah-sampah itu jadi apapun yang nilai gunanya lumayan; dompet, bros, wadah, gelang, dan semacemnya.

Guntingan karton kaver yang notabene adalah sampah itu, saya bersyukur udah nyimpen alih-alih ngebuang.

Kebetulan pink, favorit saya šŸ˜€

Jadi saya guntingin beberapa… dan nulisin kutipan-kutipan yang lagi saya inget (males googling); dariĀ  film, buku, tokoh-tokoh idola. Trus saya lapisi dengan selotip. Maka malam itu saya habiskan dengan gunting-nulis-tempel alih-alih belajar atau hal semacamnya.

 

Ini hasilnya, jadi 10 pembatas buku sekadarnya:

Pertama, pembatas lipat. Pembatas yang ini bisa dilipat, jadi bisa nandain dua halaman sekaligus. Kutipan bagus dari video TED Talks yang saya tonton malam sebelumnya, saya catet di sini.

Kedua dan ketiga bentuknya standar banget. Yang bergambar empat kepala melambangkan saya dan adik-adik saya–empat bersaudara–dan dibaliknya ada tulisan RE MI FA SOL. Re untuk Prita, Mi untuk Mutiara, Fa untuk Diva, Sol untuk Salha. Wahaha, agak gak nyambung, tapi saya pikir itu nama yang bagus buat bikin girlband B) haha. Bagus, saya kebagian Re ^^.Ā  Pembatas selanjutnya kutipan dariĀ  bapak ekonomi modern, Adam Smith, kewarganegaraan Swedia. Sumber kutipan: buku Ekonomi warisan Mbak Tasya.

Keempat, berbentuk menara (atau tanda panah?). Kutipannya juga nggak lengkap tuh, bagian kutipan Lilo & Stitch, seharusnya: family means nobody get left behind, or forgotten. Dan menara Rapunzel untuk kutipan film Tangled.

Kelima dan keenam, pembatas standar lagi. Yang satu bergerigi; carpe diem–pepatah Latin; rebut hari ini–dan tiga visi Gandhi: ahimsa (tanpa kekerasan), satya graha (memberlakukan kebenaran), swadesi (bangun ekonomi masyarakat). Yang kedua, kutipan favorit saya dari buku seorang alumnus Ilmu Ekonomi UI: Andrea Hirata.

Ketujuh, pembatas lipat lagi, dengan teori multi-kecerdasannya Gardner. Kehabisan kutipan yang diinget, haha.

Kedelapan dan kesembilan, lagi-lagi standar. Gambar karakter yang ceritanya kutu buku, dibaliknya nama-nama kami. Yang satu lagi, kutipan Anies Baswedan, penggagas Indonesia Mengajar. Di baliknya saya tulis satu dari tujuh teori kebiasaan efektifnya Covey.

Terakhir, favorit sayaa: REMIFASOL lagi, dengan bentuk pembatas lipat:

Kesemuanya dijejerin:

Selesai dalam waktu tiga jam, karena sambil makan, baca, jaga adek bayi, dan lari pagi–ngaco–setelah itu membereskan kamar yang kata Ibu cocok disubstitusikan dengan gudang, hehe. Sepuluh pembatas buku, akhirnya.

Yang mana favorit Kakak-Kakak WP?

Kasih tanggapan dong!

6 pemikiran pada “Kreasi Pembatas Buku”

%d blogger menyukai ini: