Pada untai menit
di sejuk Desember kami
yang indah tak berhingga
membuncah padaku bahagia
Lalu, pada 3.45 sore
telah sadar aku telah tiba menit
untuknya berbalik
dan hadapkan punggung padaku, pergi
Langkahnya katakan selamat tinggal,
tapi hembus napasku menolak
bukan selamat tinggal, hei!
Kuteriakkan sampai jumpa sebagai ralat
Karena Januari sudah tiba, hujaniku dengan harap
jumpaan manis seperti Januari-Januari lampau kami
atau bahkan lebin indah lagi
Terima kasih, Tuhan
lepas sudah sebagian
dari gelegak rindu yang begitu pekat
dan mengemis padaMu aku
untuk beri kami kesempatan jumpa
lagi, lagi, dan lagi,
di kala dan loka
yang lebih indah, yang lebih baik
tentang beberapa hari lalu
Rabu, 1 Rabi’ul Awwal 1435
Indah sekali Prit puisinya..