Ketika kemilau jingga mentari menyemburat di senja,
dan berkas keemasannya jatuh, pada satu senyum
menjadi abadi berkat dekapan
yang begitu erat dalam benak.
Sepotong memori tentang senyum,
petang di Januari 2013 yang lembab
NB: lagi-lagi terima kasih untuk lab multimedia yang menyediakan fasilitas buat gua scanning sketsa dan ngedit warnanya. Akan menjadi tempat yang sangat gua rindu, gua yakin. Tambahan: sketsa ini gua niatkan surealis dan gua harap memang berkesan surealis. Tapi harapan kan gak selalu terwujud.