Kepada: seorang pemimpin
Gua senang sekali mengenal lu dan berada di tim lu. Lu mengajari gua banyak, dan gua belajar lebih lebih banyak dari lu. Gua salut dengan bagaimana lu bersikap terhadap tim lu, terhadap kami. Lu nggak hanya membangun tim, tapi juga mengokohkannya dan melindunginya.
Lu membangun tim, dengan gagasan-gagasan segar dan dedikasi terhadap visi. Lu konseptor yang baik, menurut gua. Dan terhadap pihak-pihak yang mengancam kelancaran eksekusi gagasan-gagasan lu, atau bahkan ingin menjatuhkan lu, beruntungnya, lu senantiasa sintas. Lu tetap liat dan nggak hancur, seberapa pun keras lu ditekan, dan lu tetap tumbuh dan merimbun, seberapa pun sering lu ditebang. Berkat lu, eksistensi tim menguat.
Lalu, lu mengokohkan tim. Secara personal, lu mendekati tiap individu dalam tim, nggak cuma untuk membantu menyelesaikan tugas masing-masing kami. Lu juga mengenali kami satu per satu, mengembangkan pribadi kami, mencoba eksplorasi diri masing-masing kami, di luar tugas-tugas kami. Dan lu nggak cuma mendelegasikan tugas dan memantau pelaksanaannya. Di tengah kesibukan lu, lu selalu menyempatkan diri untuk turun tangan sehingga lu selalu memahami apa yang terjadi di lapangan.
Dan juga, lu melindungi tim. Gua ingat, berkali-kali lu bilang soal arti keberadaan kita di sini. Bahwa keberadaan masing-masing kita berfungsi untuk terus berjalan, terus membangun. Bahwa masing-masing kita berada di sini bukan semata untuk mendukung atau membantu lu, atau menyelesaikan tugas masing-masing, atau mempertahankan eksistensi nama yang menaungi kita, atau apa, melainkan untuk terus membangun, ke dalam maupun keluar, apapun yang terjadi. Berkali-kali lu menekankan bahwa keberadaan lu pribadi, meski lu pemimpin, bukanlah unsur utama, yang jika tidak ada, tim tidak akan berjalan. Melainkan, keberadaan lu, harus dinilai sama seperti keberadaan siapapun di sini: bagaimana pun kondisinya, tim akan terus berjalan. Lu menanamkan visi yang sama di kepala masing-masing kami, dan untuk visi itulah lu mendorong kami. Bukan untuk lu, atau untuk nama yang menaungi kita.
Gua kerap bertanya-tanya gimana cara lu menangani semuanya. Lu punya rutinitas yang sibuk dan padat, tanggung jawab besar di banyak tempat, dan tugas-tugas yang harus lu selesaikan. Dan semuanya lu tangani dengan baik. Gua selalu bertanya-tanya. Gua, yang meski pengangguran, masih sering butuh capur tangan lu untuk menyelesaikan tugas-tugas gua. Betapa lu selalu bisa diandalkan atas ketidak-mandirian gua dan teman-teman yang lain. Gua juga bertanya-tanya, kontribusi besar lu di sini nggak mendapatkan kontraprestasi atau imbalan apapun yang setimpal. Tapi gua rasa lu yakin bahwa buah ketulusan tidak akan berkhianat. Dedikasi lu tetap penuh. Lu tetap mengulurkan tangan, nggak peduli meski ketika lu menarik tangan lu kembali, nggak ada yang meletakkan hadiah apapun di genggaman lu.
Terima kasih atas dorongan lu selama ini untuk kami, secara tersirat maupun nggak. Terima kasih selalu turun tangan membantu tugas-tugas kami. Terima kasih udah selalu sabar menghadapi kebebalan gua. Terima kasih udah bersedia menanggapi banyak sekali pertanyaan receh gua. Terima kasih atas lawakan lu di tiap forum. Maaf kalau selama ini dukungan kami masih kurang kondusif dan sering debat kusir. Lu memimpin dengan sangat baik. Orang-orang akan angkat topi untuk integritas lu.
Semoga semesta berjalan seiring langkah lu, dan semoga kebahagiaan selalu membersamai lu. Dan semoga masing-masing kami bisa berkontribusi besar seperti lu.
Nb: Kami selalu dukung lu, sepenuhnya. Dan lu tau, Tuhan selalu memberkahi orang yang sering traktir.
Yang lu cepuin mulu aibnya,
Prita
Satu pemikiran pada “Kepada Seorang Pemimpin, Terima Kasih”