Maret Sudah Tiba

Maret sudah tiba, Sayang
menggembungkan rindu tak berkesudahan,
membawa bahagia bergulung-gulung
sebagaimana sebelas sebelumnya;
sajikan pada kita anjangsana,
yang lebih manis.

Halo, Maret.
Aku tidak bisa menyambut kedatanganmu tanpa antusias yang meletup-letup. Selama ini kau tidak pernah alpa membawa kejutan. Dan maaf, aku agak menyesal, karena aku menyambutmu dengan agenda-agenda lama yang belum selesai, daftar hutang dan janji yang belum sempat kutunaikan, dan target-target yang belum tercapai.
Terutama, satu visi yang menjadi agenda, hutang, janji, dan target sekaligus. Yang selama bertahun ini dipupuk bertahap, masih dan akan terus dicicil. Aku masih melangkah pada jalur yang sama, mengarah ke tujuan yang sama. Apalagi kalau tidak mematangkan diri untuk menghadap Matahari dan mengemis sedianya?
Ini sudah perjumpaan yang kesebelas denganmu, Maret, sejak satu visi itu datang dan tidak tergoyahkan. Dan aku, masih begitu sedikit pencapaian, masih begitu jauh dengan tujuan. Bantu aku, Maret, untuk menyelesaikan agenda, hutang, janji, target, dan mengokohkan sepenuhku padanya.
 

Kasih tanggapan dong!

Satu pemikiran pada “Maret Sudah Tiba”

%d blogger menyukai ini: