Kuliah di program studi yang tidak umum dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya, adalah hal yang sangat menarik. Ini tersesat yang menyenangkan, begitu aku mendeskripsikan apa yang kurasakan sebagai mahasiswa Arkeologi. Ini memang bukan program studi yang kuinginkan mulanya, sehingga di semester pertama, aku sibuk merencanakan ujian masuk program studi impianku tahun berikutnya.
Karena tidak tau apa-apa tentang arkeologi, aku tidak punya banyak gambaran, kecuali mungkin asumsi tentang kuliah yang kenal dengan materi-materi sejarah yang menuntut kemampuan mengignat yang baik. Dan mungkin asumsi tentang bahan kajian yang minim. Karena, seberapa banyak sih, sumber daya arkeologi di Indonesia? Kukira sedikit, dan tidak banyak yang menarik. Ekspektasi-ekspektasi yang ternyata terlampaui jauh oleh kenyataannya. Seperti, di dua semester pertama ini, dimana sering kudapatkan kenyataan-kenyataan yang melebihi ekspektasi. Rupanya asyik sekali tercebur ke hal yang tak pernah kita lirik sebelumnya.
Semester #1
Semester ini penuh dengan pengenalan mengenai dunia arkeologi. Ospek jurusan dan matkul-matkul pengantar sangat membantu inisiasiku ke dunia arkeologi. Ospek jurusan menyenangkan; padat oleh materi yang membantu perkuliahan maupun ketrampilan. Matkul-matkul pengantar memang agak membosankan, tapi IP di semester ini paling tinggi dibanding tiga semester berikutnya. Berikut matkul-matkul di semester ini:
- Pengantar Arkeologi. Isinya benar-benar pengenalan mengenai dunia arkeologi. Mulai dari pengertian, sejarah dan perkembangan, contoh sumber data, dan sebagainya. Karena ini benar-benar dasar, jadi materi matkul ini dipake di matkul-matkul lain.
- Pengantar Museologi. Salah satu bentuk publikasi arkeologi adalah museum. Matkul ini memelajari museum; tujuan, fungsi, dan sejarah perkembangannya. Diberikan juga contoh-contoh museum dan manajemennya, sehingga kami tau bagaimana pengelolaan museum yang baik.
- Pengantar Arkeologi Tekstual. Sebagian sumber data arkeologi memiliki tulisan atau teks. Nah, di matkul ini dipelajari jenis-jenis aksara yang sering muncul di berbagai sumber data arkeo di Indonesia (misal: prasasti, naskah kuno, nisan, dan lain-lain), beberapa di antaranya adalah aksara Jawa Kuno dan Pegon/Jawi (huruf Arab yang dimodifikasi untuk menulis bahasa lokal).
- Kepurbakalaan Indonesia. Matkul ini memperkenalkan arkeologi, terutama contoh tinggalannya di Indonesia secara garis besar. Materinya dibagi sesuai pembabakan sejarah Indonesia; prasejarah, klasik Hindu dan Buddha, kerajaan Islam, dan kolonial Belanda.
- Mata kuliah wajib universitas. Ada dua matkul tingkat universitas di semester ini. Pertama matkul pengembangan kepribadian yang isinya banyak; logika, filsafat ilmu, pancasila, manusia, akhlak, budi pekerti, masyarakat, bangsa, budaya, lingkungan hidup, dan pengantar penulisan ilmiah. Kedua matkul seni/olahraga, yang mana kita bisa memilih kelas sesuai minat kita. Untuk seni tersedia kelas komik, musik, film, tari, teater, dan lainnya; untuk olahraga tersedia kelas sepak bola, basket, bulutangkis, dan lainnya.
Enam mata kuliah di semester pertama ini ‘meluruskan’ ekspektasi awalku tentang jurusan ini yang beranggapan bahwa peluang arkeologi di Indonesia sangat sedikit. Yang pada nyatanya tidak begitu. Bahwa Indonesia, sebagai terminal dari berbagai jalur perdagangan internasional (terutama pada masa lalu), punya begitu banyak jejak arkeologi. Yang sayangnya, karena minim perhatian dan minim SDM bidang arkeologi, hal-hal ini tidak terjamah, tidak terungkap, tidak terpublikasikan, dan tersembunyi–atau kadang bahkan hilang tak berjejak.
Semester #2
Awalnya, aku ingin menganggarkan waktu untuk persiapan SBMPTN Juni depan. Tapi semester ini benar-benar kelabakan; banyak tugas kuliah, tugas kepanitaan, dan agenda-agenda di UKM yang kuikuti, sehingga tidak ada kesempatan persiapan SBMPTN. Mulanya tidak ada waktu belajar, hingga kemudian tidak ada kemauan. Semester yang sibuk ini berhasil membangkitkan hasrat ingin tahuku tentang bidang ini. Apa saja matkul-matkul di semester yang ajaib ini?
- Metode Arkeologi I (MA I). Satu-satunya matkul yang asyik (banget-banget!) dan sakti karena aku nggak pernah bolos matkul ini (hanya matkul ini. Lainnya, selalu ada bolos). Matkul ini mempelajari bagaimana arkeolog bekerja; metode, teknik, dan alat yang digunakan arkeolog. Tugas-tugasnya lebih sulit–mengukur situs, menggambar peta, membuat skala, menggambar rekonstruksi, dan banyak lagi–tapi betul-betul tidak membosankan. Dan sedikit-sedikit, MA I menanamkan karakter teliti dan rapi pada diriku yang ceroboh ini.
- Pengantar Teori Arkeologi. Salah satu tahapan penelitian ilmiah adalah interpretasi atau penafsiran. Dan interpretasi di arkeologi akan lebih mudah dilakukan dan dipertanggungjawabkan dengan penggunaan teori-teori tertentu. Melalui matkul ini, kami mempelajari teori-teori yang sering digunakan dalam interpretasi arkeologi; apa yang menyebabkan teori itu muncul, siapa pencetus teori itu, bagaimana teori ini berkembang, dan hubungannya dengan teori-teori lain.
- Β Pengantar Manajemen Sumber Daya Arkeologi. Menyenangkan, mempelajari potensi-potensi sumber daya arkeologi dan bagaimana mengelolanya. Aku sempat kaget menyadari betapa besar peluang di bidang ini: Indonesia memiliki sumber daya arkeologi berlimpah dan banyak sekali konsumen potensial untuk sumber daya arkeologi yang dikelola dengan baik. Salah satu contohnya, adalah penyelenggaraan wisata budaya yang marak diminati dewasa ini.
- Mata kuliah wajib universitas. Inilah yang membuat semester ini melelahkan! Tiga matkul sekaligus! Salah satunya adalah matkul Inggris (mempelajari penggunaan bahasa Inggris di lingkungan akademik). Ini melelahkan, karena belajar bahasa asing benar-benar sesuatu yang tidak pernah kusuka. Lalu ada matkul agama juga, tersedia 5 agama yang bisa dipilih salah satu. Terakhir, matkul pengembang kepribadian bidang sains, teknologi, dan kesehatan.
Aku senang sekali dengan semester yang sibuk dan menakjubkan ini! Matkul-matkulnya benar-benar menarik, meski IP turun (bukan masalah, yang masalah adalah jika traffic turun). Semester ini sangat membuka mata!
Untuk mengetahui silabus lengkap dan resmi prodiku (dan prodi-prodi lain di FIB), bisa dibuka di web fakultas (catatan: file format pdf).
Aku juga tulis gimana serunyaΒ kuliah arkeologi di tahun kedua!
Yang senang sekali mengenal Indonesia lewat arkeologi,
Prita
Hai kak Prita terima kasih banyak atas tulisannya, aku maba arkeologi UGM tahun ini π
Hai Zaki, terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk nulis komen yaa! Sama-sama, senang deh tulisanku dibaca. Semoga kuliahnya selalu sukses!
Dari dulu suka sama yang berbau arkelogi. Tapi aku juga menikmati belajar kesastraan. Mungkin lain waktu belajar arkeologi. Ya
Semoga
Bukannya arkeologi itu seru ya? Sekalipun aku ga suka sejarah tapi arkeologi tetep seru kok….
Di awalnya sih nggak mikir ‘wah ini nggak seru’, tapi mikirnya ‘banyak hal yang lebih seru daripada ini’, tapi kemudian ya, seru banget Kakk!
Kalo Kak Libi, minatnya–selain nulis dan berpuisi, duh, puisinya–di bidang apa?
Aku baru aja kuliah masuk psikologi….
Kampus mana nih?
Di kota, sayangnya. Padahal, kalau di daerah cenderung lebih banyak akses ke sumber daya arkeologinya. Gapapa juga sih, di kota akses ke fasilitas publik gampang.
Maksudku kuliah di Univ apa?
jadi pinter menggali tanah yang dibawahnya ada situs bersejarah…
keren <3, btw gitu ntar mempelajari tentang sejarah kebudayaan non candi-candian gitu ndak sih? contohnya sejarah kawasan atau sejarah bangunan yang gak dari jaman purbakala?
Iyaaa seneng banget bisa ‘tersesat’ belajar arkeologi. Rupanya seasyik iniii<3
dari blognya aku kira kuliah desain, gk nyangka klo arkeolog, hihi :))
Hahaha, mungkin saya harus lebih sering post tentang arkeologi. Dulu memang SMK jurusan Multimedia sih Mas, dan masih aktif ngedesain sampe sekarang
Terima kasih ya Mas udah mampir dan komenn
aku ini perempuan loh :O
hahah, iya sama-sama π
Haaaa maaf Kakkk huhu ga merhatiin display picturenya banget, pas baca nama ada ‘dhani-dhani’ nya kirain cowok Kakk
gak papa, aku udah biasa disangka cowok π
Gak mau nyoba ke Teknik Nuklir kaya q? Wkwk
Wah, nggak pernah kepikiran jurusan itu wkwk. Mungkin kalo Kak Dimas nulis tentang Teknik Nuklir nanti saya jadi kepengen nyoba. Nyoba menghindar, hahaha. Soalnya kedengerannya serem
Gk serem kok wkwk… πππ