Pencarian kebenaran lebih berharga daripada mengetahui kebenaran tersebut.
Kutipan di atas terdapat dalam buku Einstein: Kehidupan dan Pengaruhnya bagi Dunia, salah satu dari beberapa biografi tokoh dunia yang ditulis Isaacson. Seakan memaknai kutipan tersebut, buku ini ditulis dengan runut, mendetail, objektif, dan proses observasi yang tentunya tidak sebentar. Tidak tanggung-tanggung, versi Indonesianya mencapai hampir 700 halaman. Berikut resensi buku Einstein.
Kehidupan Einstein diceritakan secara menyeluruh. Dimulai dari kelahiran si brilian di tengah keluarga bangsawan, yang kemudian tumbuh sebagai penyendiri. Beberapa kali, Einstein mengalami berbagai kesulitan yang disebabkan ke-Yahudi-annya, kendati ia berasal dari keluarga bangsawan. Ia dikucilkan di sekolah dan selepas lulus, ia ditolak bekerja berkali-kali meskipun ia mahasiswa cemerlang. Begitu sulitnya mencari kerja, ia terpaksa mengambil pekerjaan di kantor paten sebagai asisten teknik pemeriksa, peran yang dianggap sangat monoton dan membosankan. Ia tidak dapat menyelesaikan proyek yang digagasnya, dan hubungannya dengan perempuan yang baru dihamilinya tidak terlalu harmonis. Kenapa?
Sila baca resensi buku Einstein lengkapnya di sini.