melangitkan nama yang itu-itu lagi
sembari menyemogakan dengan sungguh
agar telinga Semesta tidak kunjung pegal
dan memberi aku tuju:
di labuh yang sama
mendengar ucap terima kasih
yang dilagukan di sela-sela petang
sebelum malam lekas-lekas lalu
kemudian mentari datang, tergesa
di labuh yang sama
apung, tenggelam, apung, tenggelam
tapi hidup, masih
kemudian menepi
di labuh yang sama
masih larut
di labuh yang sama
puisinya bagus
Wihh terima kasih Kak 🙏 terimakasih sudah berkunjung
sama-sama
sepertinya menemukan tulisan saya di komunitas ya, silakan juga kunjungi blog pribadi saya
Selanat selamat blognya punya alamat baru
Wiiih terima kasih Kak Bondan! 🔥