Di Labuh yang Sama

Di Labuh yang Sama

puisi di labuh yang sama

melangitkan nama yang itu-itu lagi
sembari menyemogakan dengan sungguh
agar telinga Semesta tidak kunjung pegal
dan memberi aku tuju:
di labuh yang sama

mendengar ucap terima kasih
yang dilagukan di sela-sela petang
sebelum malam lekas-lekas lalu
kemudian mentari datang, tergesa
di labuh yang sama

apung, tenggelam, apung, tenggelam
tapi hidup, masih
kemudian menepi
di labuh yang sama

masih larut
di labuh yang sama

Kasih tanggapan dong!

6 pemikiran pada “Di Labuh yang Sama”

%d blogger menyukai ini: