Resensi Orang-orang Biasa: Buku Luar Biasa Andrea Hirata

Resensi Orang-orang Biasa: Buku Luar Biasa Andrea Hirata

Buku Orang-orang Biasa - Novel Andrea Hirata

Novel Andrea Hirata berjudul Orang-orang Biasa ini terbit pada 2019 lalu. Setahun sebelum, ya, sebelum, prekuelnya terbit. Ya, prekuelnya baru terbit Februari 2020 ini, berjudul Guru Aini. Judulnya menggelitik untuk dibuat resensi: Orang-orang Biasa. Tapi di toko buku, buku ini jadi tidak biasa karena laris manis dan isinya memang betulan menggelitik.

Resensi Orang-orang Biasa

Masih tipikal Andrea Hirata: bercerita tentang kampung terpinggir di pelosok Sumatra, dengan konflik yang dibawakan dengan jenaka.

Kali ini, buku Orang-orang biasa bercerita soal Belantik, kota yang sungguh sangat biasa, tidak pernah ada peristiwa besar dan spesial yang terjadi. Kota yang dipenuhi orang-orang biasa, yang 9 di antaranya tiba-tiba membuat kota itu jadi tidak biasa.

Sembilan kawanan ini berkomplot untuk membuat makar kejahatan yang sebenarnya tidak jahat, tapi naif dan bodoh. Makar ini juga bukan didasarkan oleh kepentingan pribadi sebagaimana tindak kejahatan pada umumnya. Dilakukan kawanan yang tidak piawai soal muslihat dan strategi tapi beruntung, makar yang mereka rencanakan berhasil. Satu kota sempat geger dan peristiwa ini memantik semangat polisi yang sudah aus karena tidak pernah ada kejahatan di Belantik.

Bagian paling menarik terletak pada muslihat dan strategi yang berkali-kali mereka debatkan sebelum tindakan, sesuatu yang membuat mereka terlihat sangat konyol sebagai komplotan perampok yang punya makar besar. Gaya jenaka Andrea menceritakan humor dan karakter orang Melayu membuat buku ini makin menggigit.

Cerita luar biasa Andrea Hirata

Sukaaa sekali dengan buku ini karena diceritakan dengan konyol dengan gaya ala Andrea Hirata. Dan ini kutipan favoritku:

“Ragu lebih bahaya daripada bodoh.”

Orang-orang Biasa, Andrea Hirata

Setelah membaca buku Orang-orang Biasa ini, aku berkaca ke diri sendiri, kemudian menertawakan ironi bahwa aku tahu-tahu merasa bersyukur. Oh ya, meski ini fiksi, tapi buku ini setidaknya sudah membantuku agar tidak merasa bodoh-bodoh amat. Pasalnya, beberapa jam sebelum aku menamatkan buku ini, aku baru saja menyampaikan kado dengan cara paling konyol sedunia.

Wow aku jadi merasa lebih baik!

Baca semua resensi lain

Kasih tanggapan dong!

Satu pemikiran pada “Resensi Orang-orang Biasa: Buku Luar Biasa Andrea Hirata”

%d blogger menyukai ini: