Buku Dale Carniege tentang Cara Membaca Manusia

Buku Dale Carniege tentang Cara Membaca Manusia

Jalan pintas menjadi unggul dari orang lain: jadilah yang paling memahami orang lain. Bukan jadi yang paling pintar atau paling kuat. Setidaknya, begitu yang disampaikan buku berjudul How to Win Friends and Influence People dari Dale Carniege ini.  

Buku Dale Carniege

Buku tua, keluaran tahun 1936—bahkan Indonesia belum merdeka saat itu—tapi masih relevan sampai hari ini, terutama untuk bidang UX (user experience). Saking populernya, 2012 lalu terbit adaptasinya berjudul How to Win Friends and Influence People on Digital Age, untuk mengakomodir agar isi buku itu juga bisa diaplikasikan di era digital.

Cara Membaca Manusia

Berkali-kali buku ini menekankan cara membaca manusia dengan cara paling sederhana: mendengarkan.

Pelatihan bicara di depan publik ada dimana-mana. Kita punya satu mulut dan dua telinga, tapi mendengarkan kerap jadi hal yang sulit. Maka dalam How to Win Friends and Influence People ini dijelaskan aneka strategi untuk mendengarkan. Terutama, agar kita bisa membaca orang lain dengan lebih cermat, sehingga dengan itu, bisa mendapatkan teman dan mempengaruhi orang-orang.

So the only way on earth to influence other people is to talk about what they want and show them how to get it.

Dale Carniege

Strategi yang dijelaskan di buku ini banyak sekali, mulai dari cara dasar berkomunikasi, cara membuat orang menyukai kita, cara mempengaruhi orang, cara memimpin, dan cara mengoreksi orang lain tanpa menimbulkan ketersinggungan. Semua itu dijelaskan dengan cara-cara sederhana, dengan alasan fundamental yang kuat, sehingga aku berkali-kali berpikir, oh iya juga ya, tinggal melakukan ini bisa berdampak besar.

Jalan Pintas

Dari banyak strategi dan tips yang dijelaskan, aku mau menyisipkan dua; cara mendapatkan simpati dan cara mengoreksi orang lain.

Misalnya, cara mendapatkan simpati orang lain adalah dengan memperhatikan detail-detail kecil dari orang tersebut. Kelihatannya sederhana dan remeh, tapi personalisasi selalu menang. Banyak merk ternama yang penjualannya sukses besar setelah melakukan personalisasi. Salah satu yang akrab dengan keseharian kita mungkin aplikasi e-commerce yang kerap mendorong pemberitahuan dengan nama dan barang yang sudah ada di keranjang kita. Kalimat ‘Prita, buku Andrea Hirata menunggu untuk di-checkout!’ sangat lebih baik dan lebih memungkinkan konversi daripada sekadar ‘Yuk, segera checkout keranjangmu!

Atau, cara yang tepat untuk mengoreksi orang lain. Untuk membuat koreksi jauh lebih efektif dan mengena pada orang yang ingin kita koreksi tanpa menyinggungnya, Dale Carniege mengatakan hal ini pada asistennya, Josephine. Alih-alih sekadar “You’re wrong, you should done it this way later,” ia menyampaikan koreksinya dengan sangat cermat dan hati-hati.

“You have made a mistake, Josephine, but the Lord knows, it’s no worse than many I have made. You were not born with judgment. That comes only with experience, and you are better than I was at your age. I have been guilty of so many stupid, silly things myself, I have very little inclination to criticize you or anyone. But don’t you think it would have been wiser if you had done so and so.”

Ia menyampaikannya dengan terstruktur. Pertama, ia bilang bahwa Josephine salah, tapi menekankan bahwa ia maklum dengan kesalahan itu, dan memberi saran dengan rendah hati. Kelihatannya bukan sesuatu yang sulit untuk dilakukan, tapi buatku keren banget kalau kita bisa secermat itu dalam menyampaikan sesuatu!

A drop of honey catches more flies than a gallon of gall.

Dale Carniege

Melampaui Sekadar Mendengarkan

Buatku, Buku Dale Carniege oke banget untuk belajar berpikir customer-oriented. Buku ini menekankan pentingnya melihat dari sudut pandang orang lain, sehingga ketika kita mendengarkan, kita tidak hanya sekadar tahu, tapi kita juga bisa paham cerita dan disampaikan dan alasan di baliknya.

First, arouse in the other person an eager want. He who can do this has the whole world with him. He who cannot walks a lonely way.

Dale Carniege

Dale Carniege memberikan beberapa contoh strategi mendengarkan yang menakjubkan dari beberapa tokoh populer. Misalnya, ia mengutip Henry Ford, “If there is any one secret of success, it lies in the ability to get the other person’s point of view and see things from that person’s angle as well as from your own.”

Ia juga menulis tentang mantan presiden Amerika, Roosevelt, yang bersedia repot-repot mempelajari profil dan kesukaan seseorang sebelum menemui orang tersebut, dan tetap mengingat detail-detail kecil itu sepanjang masa. Itu membuatnya mudah mendapat simpati orang lain dan mempengaruhi mereka.

Ada pula cuplikan perbincangannya dengan Jim Farley yang mengaku bisa menghapal nama lima puluh ribu orang dengan baik, dan itu yang membuat orang-orang terkesan, terutama orang-orang yang namanya seringkali salah eja.

Buku Dale Carniege

Buku Dale Carniege ini menembak emosi dan simpati dalam relasi kita. Dale Carniege berkali-kali membahas bahwa memenangkan pertempuran rupanya bukan jadi yang paling pintar atau paling kuat, tapi dengan jadi yang paling memahami orang lain. Ada cara-cara sederhana untuk mendapatkan teman dan mempengaruhi orang-orang dengan mudah, yang sayangnya jarang diterapkan orang-orang. Bersyukur sekali bisa tahu buku ini berkat rekomendasi seorang teman!

Baca resensi buku lainnya

Iya, sementara kita terlalu sibuk belajar cara bicara yang persuasif, kita lupa untuk belajar mendengarkan yang baik. Inilah yang ditekankan di buku Dale Carniege ini.

Kasih tanggapan dong!

2 pemikiran pada “Buku Dale Carniege tentang Cara Membaca Manusia”

%d blogger menyukai ini: