Buku Don’t Make Me Think: Senjata UX, Desain, dan Marketing

Buku Don’t Make Me Think: Senjata UX, Desain, dan Marketing

Buku Dont Make Me Think Steve Krug

Satu prinsip untuk banyak hal, satu kalimat untuk menggambarkan buku Don’t Make Me Think karya Steve Krug. Ini yang menjadikan buku ini bisa jadi senjata jitu buat tiga bidang sekaligus; user experience (UX), desain, dan marketing.

Aku baca buku ini 2 kali dalam dua versi dan dua bahasa berbeda. Pertama, di tahun 2018, baca buku terbitan pertama tahun 2000 versi terjemah, awal aku belajar digital marketing. Kedua, baru minggu ini, baca versi baru, terbit pada 2014 (judulnya jadi: Don’t Make Me Think, Revisited). Beberapa contoh masih belum relevan karena belum ada yang namanya AMP (accelerated mobile page) dan PWA (progressive mobile apps), bahkan HTML5 pun baru keluar. Intinya, dari 2014 hingga kini, ada banyak sekali perubahan signifikan di dunia teknologi, khususnya UX. Jadi yaa, banyak contoh di buku ini relatif ketinggalan jaman.

Tapi secara mendasar, buku Don’t Make Me Think ini cocok untuk jadi panduan utama dalam berpikir soal UX, desain, dan marketing. Memang, apa aja isinya?

Jangan Mikir!

Sebagaimana judulnya, buku ini menekankan bagaimana cara membuat web yang membuat penggunanya gak perlu banyak mikir. Buku ini menjabarkan tentang bagaimana perilaku pengguna ketika mengakses web, mulai dari gimana caranya menyederhanakan web, meletakkan navigasi, dan berdiskusi dengan tim yang heterogen. Diskusi dengan tim ini menurutku sangat PR, karena masing-masing orang biasanya punya sudut pandang sendiri dan seringkali bertabrakan satu sama lain. Steve Krug menjelaskan juga bagaimana cara mengetengahkan diskusi antara developer, marketing, dan desainer, yang memang kalau dalam rapat atau diskusi seringkali saling sanggah.

Untuk UX

User Experience 101 - Sumber Prototypr

Meski terbitan 2014, yang relatif cukup lama, buku ini jadi acuan para praktisi UX di seluruh dunia. Inti ‘don’t make me think‘ Steve Kruger benar-benar menjadi fundamental cara berpikir semua praktisi UX dalam mengerjakan sesuatu. Salah satunya karena bahasannya yang lengkap; mulai dari struktur dan konten homepage, akses pengguna, sampai usability testing.

Ini oke sekali buatku yang sedang memulai belajar UX!

Untuk Desain

Illustration Graphic Design - Sumber Corpus Digital

Orang-orang memindai, bukan membaca. Begitu yang dikatakan Steve Krug berkali-kali di buku ini. Tambahan lagi, orang-orang cenderung berpikir secara visual, dan memang visualisasi akan segala hal itu penting buat menarik perhatian (makanya Instagram jadi populer cepat sekali!). Meski tidak banyak contoh desain, tapi buku ini menyediakan banyak struktur halaman dan petunjuk soal bagaimana orang berpikir, sehingga desainer bisa menjadikannya acuan dalam merancang visual yang bagus. Terutama soal bagaimana komposisi teks, bentuk, gambar, dan warna, yang efektif untuk menarik pengguna.

Untuk Marketing

Ilustrasi Marketing

Salah satu yang diperhatikan marketing adalah bagaimana pelanggan (atau di sini, pengguna) berperilaku. Steve Krug menjelaskan tentang cara pikir pengguna dan bagaimana membuat segalanya mudah diakses sehingga mereka betul-betul tidak perlu berpikir. Selain jadi acuan untuk membuat UX dan desain yang bagus, hal ini juga bisa dijadikan acuan untuk membuat user journey yang baik minim cacat. Lebih lagi, bisa juga untuk merancang alur pemasaran atau marketing flow yang baik.


Ada 200-300 halaman (aku lupa berapa tepatnya, terakhi aku baca format .epub jadi tidak ada halaman), tapi bisa dihabiskan dengan mudah, karena tulisannya singkat, penuh contoh gambar, dan ringan. Babnya juga beragam, tapi cukup menyeluruh. Senang deh, satu buku memuat ilmu yang bisa dipakai di tiga bidang sekaligus! Buatku, ini jadi pijak pertama dalam belajar UX, sekaligus evaluasi cara membuat desain (ya, aku mendesain juga!), sekaligus juga jadi punya pakem untuk bikin strategi marketing (aku kerja di bidang ini).

Wah, sekali dayung tiga pulau! Kamu mau baca ini?


Baca juga:

Kasih tanggapan dong!