
Jaman sekarang, kalau punya bisnis kecil, rasanya bakal susah berkembang kalau tidak menerapkan strategi digital marketing. Pada dasarnya, digital marketing nggak sulit, dan bisa dipelajari oleh siapa aja. Apalagi di masa pandemi ini, dimana industri besar-besaran berpindah ke online. Ini contoh 7 strategi digital marketing untuk bisnis kecil yang mudah untuk diterapkan siapa aja, termasuk kamu!
Mulai dari Social Media Marketing

Kamu bisa mulai dari 0 budget karena bikin Facebook dan Instagram selamanya gratis. Mulai dengan mendapatkan audience alias follower yang sesuai dengan target pasar kamu. Cara sederhananya, kamu bisa follow orang-orang dengan profil sesuai, lalu posting konten yang pas dengan kebutuhan mereka dan shareable. Kalau follower kamu menganggap konten kamu memang sesuai, mereka akan dengan senang hati share; dan itu peluang untuk mendapatkan lebih banyak follower, like, dan engagement buat bisnis kamu!
Kamu juga bisa bikin giveaway atau promo yang syaratnya adalah follow akun social media. Hal semacam ini efektif dalam mendapat jumlah audience dengan cepat. Tapi hati-hati, biasanya setelah giveaway atau promo berakhir, jumlah unfollowers biasanya akan tinggi.
Yang penting, kamu harus perhatikan konten. Jaga konten kamu agar berkualitas dan jaga konsistensi posting. Dengan itu, audience kamu akan berkembang dengan sendirinya.
Oh iya, jangan lupa evaluasi. Perhatikan apa yang sudah kamu lakukan di media sosial dan apa dampaknya, kemudian tarik kesimpulan. Tentu saja, karena belajar paling efektif itu dari pengalaman.
Dan jangan bosan untuk banyak-banyak belajar social media marketing!
Perhatikan Tren

Nah, ini yang nggak boleh kelewat! Suka nggak suka, kamu harus paham tren yang sedang ramai. Ini bisa jadi modal kuat untuk membuat konten. Biasanya, konten yang nyambung dengan tren bakal lebih cepat dapat like dan lebih tinggi engagementnya, karena konten itu dapat menangkap momentum tren. Ini cara cepat untuk dapat ide konten dan eksekusi, sampai bisa dapat performa yang bagus. Kamu bisa cari tren di portal berita populer atau cek-cek Google Trend. Apalagi di masa pandemi ini, biasanya muncul tren yang belum pernah diprediksi sebelumnya. Kamu harus jeli menangkap tren yang tepat buat bisnismu.
Trus kamu harus ingat, konten yang kamu buat jangan mentah-mentah mengikuti tren, tapi harus disesuaikan dengan karakter bisnis kamu, sehingga relevan dengan citra atau branding yang sedang kamu bangun. Jangan merusak nama sendiri hanya karena mau banyak like ya!
Lebih lanjut lagi, kamu bisa cari tahu lebih banyak soal content marketing di sini.
Ketahui cara Search Engine Marketing bekerja

Kalau kamu sudah tahu target pasarmu, kamu harus tahu juga apa yang mereka cari. Bukan cuma itu, kamu juga harus tahu bagaimana cara mesin pencari bekerja. Misalnya, kalau ada orang yang butuh kue ulang tahun mendadak karena dia baru ingat pacarnya ulang tahun hari ini, padahal dia masih di luar kota, apa kata kunci yang dia pakai untuk cari toko kue ulang tahun?
Bisa jadi: toko kue 24 jam kirim cepat, toko kue jakarta barat same day delivery, atau semacamnya.
Bagaimana search engine atau mesin pencari menampilkan hasil pencarian? Tentu saja, mereka menampilkan konten yang menurut algoritma mereka paling relevan dengan pencarian. Kalau Google, mereka akan menampilkan halaman yang mengandung kata ‘24 jam’ atau ‘kirim cepat’ atau ‘same day delivery’ yang kontennya memuat kue. Biasanya, untuk kata kunci seperti ini, website toko kue akan berada paling atas, sebelum website yang hanya berisi informasi resep kue, misalnya. Kamu bisa memanfaatkan cara kerja ini dengan memperbaiki SEO website atau memasang iklan Google Ads Search yang sesuai dengan intensi pencarian audience kamu tersebut.
Itu baru di Google. Mesin pencari lain seperti Youtube atau pencarian di media sosial pasti punya algoritmanya masing-masing. Kamu harus memahami cara kerjanya sehingga bisa tahu bagaimana menyiapkan konten yang tepat untuk audience bisnismu. Jadi, itu pentingnya untuk kamu belajar lebih lanjut soal search engine marketing.
Kelola Website dengan baik

Kalau kamu punya website, jangan cuma buat pajangan! Kelolalah dengan baik, karena ini bisa jadi aset yang sangat potensial. Sementara sosial media lebih tepat untuk menyebar awareness, kamu bisa memaksimalkan fase consideration alias melakukan hardsell di website. Nggak susah kok bikin katalog produk dan buat e-commerce sederhana di website. Kamu nggak perlu jago coding, sekarang sudah banyak layanan seperti Shopify atau WooCommerce yang bisa mengakomodir bisnis kecil untuk mengembangkan web e-commerce-nya sendiri.
Kamu juga harus memperhatikan halaman-halamannya. Pastikan setiap landing page sudah didesain sesuai dengan tujuannya masing-masing. Lebih spesifik lebih bagus, meski untuk jadi lebih spesifik kamu butuh lebih banyak landing page. Nggak apa-apa, biasanya bekerja lebih banyak memang menghasilkan lebih banyak kan?
Kalau kamu belum punya website, kamu bisa memulainya dengan gampang, nggak perlu sewa programmer. Cukup beli hosting dan domain, lalu pasang WordPress. Belajar WordPress gak susah, kok, karena WordPress user friendly terutama buat kita-kita yang nggak ngerti program dan coding. WordPress juga oke banget buat optimasi SEO, jadi makin gampang mengembangkan digital marketing untuk bisnis kecil kamu, deh.
Jaga Customer Journey dan CRM

Pembeli adalah raja. Karena itu penting banget kamu jadi customer-oriented. Berpikirlah dari sudut pandang customer. Banyak hal soal customer yang sering dilewatkan oleh bisnis kecil, kamu jangan sampe ya!
Sebenarnya sederhana, tugas utamamu cuma 2. Pertama, pastikan customer journey lancar jaya alias mudah bagi customer untuk menemukan kebutuhannya di web atau media sosial kamu, dan mudah juga untuk membeli dan tanya-tanya. Kedua, perbaiki customer relationship management, alias menjaga hubungan dengan customer yang sebelumnya sudah pernah closing. Mengoptimalkan jumlah repeat order jauh lebih menguntungkan daripada kamu harus mengakusisi customer baru.
Psst, di masa pandemi ini, banyak orang-orang yang mengalihkan kebiasaan belanja mereka, kamu bisa menangkap peluangmu lewat digital marketing!
Belajar lebih banyak!
Ada yang lebih penting dari 5 poin di atas, yaitu: jangan bosan belajar dari mana aja untuk mengembangkan digital marketing untuk bisnis kecil kamu.
Tapi, kalau kamu bingung harus belajar dari mana, kamu bisa cek aneka kelas online singkat Codeva. Startup development academy ini punya kurikulum yang disusun biar tetap bisa efektif meski online, dan kamu bisa cek websitenya untuk menemukan kelas digital marketing yang paling cocok denganmu! Mulai dari kelas media sosial sampai SEO, semuanya ada. Jamnya juga bisa disesuaikan dengan waktu luangmu.
Lokasi Codeva Academy
Nah, mau belajar dimanapun kamu nantinya, pokoknya, pastikan bisnismu bisa eksis di ranah online ya!
Baca juga:
- 7 Strategi Digital Marketing untuk Usaha Kecil
- 12 Tips Digital Marketing untuk Bisnis Kuliner
- Buku Don’t Make Me Think: Senjata UX, Desain, dan Marketing
- Storytelling with Data: Belajar Menyihir Kerumitan Jadi Cantik
Tulisan ini diikutkan pada Codeva Blog Competition