Sebab Perih? Tidak.

jendela

Tentang seorang yang memiliki inisial huruf kesebelas.

Itu pertama kalinya aku melihatnya. Mungkin yang terakhir juga. Tapi semoga saja tidak begitu, semoga suatu hari nanti kami bisa bertemu lagi, dan kalau aku beruntung, kami bisa bercakap-cakap obrolkan banyak hal.

Apapun yang kulihat sore itu, tidak, aku tidak merasa perih. Aku memang tersengat melihatnya, jujur. Tapi perih? Aku sudah beberapa kali mengalaminya sebelum ini, tapi kali ini tidak. Masih banyak hal yang harus kulakukan, dan kalau aku larut dalam perih, aku tidak akan bisa menyelesaikan hal-hal itu. Lagipula, aku punya sangat banyak penawar perih sekarang. Tidak ada alasan untuk bersedih, dan tidak ada alasan untuk tidak merasa bahagia. Kali ini, kehadiran orang sepertinya tidak membebaniku. Kalau dia atau orang lain ingin punya penawar perih, aku bersedia membaginya.

Bagaimanapun ia, ia adalah orang yang beruntung. Semoga kesempatan yang ia dapatkan sekarang digunakan dengan baik.

Itu kesempatan yang kuinginkan dari bertahun-tahun lalu.