Di Labuh yang Sama
melangitkan nama yang itu-itu lagi sembari menyemogakan dengan sungguh agar telinga Semesta tidak kunjung pegal… baca lagi!
melangitkan nama yang itu-itu lagi sembari menyemogakan dengan sungguh agar telinga Semesta tidak kunjung pegal… baca lagi!
Telah berlalu satu, dua Dengan permainan, tawa, dan bahagia Kaki-kaki kecil yang berlari Bibir-bibir kecil… baca lagi!
Malam ini, aku melewatkan satu kesempatan temu yang langka. Sudah berlalu setahun sejak temu terakhir.… baca lagi!
Karibku, seorang laki-laki buta puisi, sedang susah payah mengupayakan perempuannya, yang hampir lepas karena tenggelam… baca lagi!
Ada yang bertahan, melampaui hari berenang, kemudian menyelam dalam-dalam tenggelam di Matahari, cahayanya Kemudian malam… baca lagi!
Setiap pagi, tidak pernah alpa, hadir sajian puisi, barang sebaris atau sebait. Ada yang memberikannya… baca lagi!
Tanyakan lagi mengapa pagi datang lebih gelap dan tidak lagi membersamai lembut kabut dan sejuk… baca lagi!
Orang-orang bertanya, “Mau jadi apa kamu di jurusan ini?” “Kami mau jadi orang yang yakin… baca lagi!
Sudah berlalu tujuh sejak sua terakhirDan aku mengemis padamu untuk duduk sini,dengan seruput teh kita… baca lagi!
Ketika kemilau jingga mentari menyemburat di senja, dan berkas keemasannya jatuh, pada satu… baca lagi!