Prita NGGAK PERNAH punya masalah | Sep 5, ’09 5:36 PM untuk semuanya |
Kenapa?
Tentu karena aku terlalu lemah untuk menghadapi masalah. Aku tak pernah bisa jantan untuk menghadapi masalah, aku selalu mengulur waktu (baca: menghindar) untuk menghadapi masalah itu. Jadi, karena kelemahanku itu, aku takkan pernah punya masalah.
Tapi aku punya tantangan.
Sudah kubilang, aku nggak punya masalah. Karena itu, maka aku punya tantangan. Bagiku yang lemah ini, masalah bisa dihindari, tapi tantangan tidak. Tantangan harus dihadapi, dan tantangan memiliki 2 akhir; berhasil dan gagal. Mungkin aku masih terlalu lemah menghadapi tantangan, karena kemungkinan besar, akhir dari tantangan yang kuhadapi adalah GAGAL. Maka dari itu, aku mengesampingkan tantangan, dan berseru, “Aku tak punya tantangan dan masalah!”
Tapi sekali lagi, aku punya satu; ujian.
Ujian tidak seperti masalah yang bisa dihindarkan, dan juga tidak seperti tantangan yang hanya memiliki dua akhir, setidaknya begitu definisiku. Tapi ujian lebih mudah, dia bisa memberikan nilai; bagus, sedang, jelek, dan banyak lagi.
Jadi intinya, kalau aku punya masalah dan aku terlalu lemah untuk menghindarinya, kan kujadikan masalah itu seperti tantangan. Namun kalau aku takut gagal dalam tantangan, aku akan menggantinya dengan ujian. Ujian harus dikerjakan, seperti aku ngerjain ujian matematika. Bagaimanapun hasilnya, bagus atau jelek ataukah sedang-sedang saja, ujian itu telah selesai, bagaimanapun. Akhirnya telah selesai semua–aku tak punya masalah lagi.
nb: maaf kalo penjabaranku berbelit-belit.
rainbowrevalia menulis on Sep 12, ’09
O.O *terpana*
|
rahshachaan menulis on Sep 12, ’09
ouhhh gtuu.. makaciy,, Naay jadi semangaad.. gg boleh putus asa yaa.. cmangaad!! ChaiYoo.. pRitaaa..
|
|
Dilihat 15 kali oleh 9 orang, terkini on May 16, ’11