Lagi

Re,
Semua orang punya masalah yang sama. Kuberitahu apa itu: begitu banyak cerita yang perlu disampaikan, tetapi begitu sedikit waktu untuk temu. Dan ini jadi masalah yang makin besar untukku karena aku pelupa, sangat. Jadi untuk mengatasinya, cerita-cerita itu aku tulis. Atau kadang, kugambar. Aku tidak tahu kapan semua cerita ini akan sampai, tapi aku tetap rutin mengemis pada Semesta agar Ia memberi kita hari yang panjang dengan waktu merayap begitu pelan untuk sebuah bincang dan tawa-tawa selama rentang waktu yang panjang ini.
Sambil menunggu hari itu, aku ingin merangkum tahun-tahun yang mendekade dengan baris pendek terima kasih. Baris panjangnya sudah ada di lembar-lembar tulisan tangan yang kubundel, ingatkan aku untuk membawakannya padamu.
Jadi ini singkat saja, Re. Terima kasih sudah memudahkan hari yang sulit; meringankan hal-hal berat; dan menjadikan elok sesuatu yang membosankan. Terima kasih sudah mengajarkan caranya meramu hari menjadi begitu menyenangkan. Terima kasih sudah menjadi nyala yang tidak kenal padam.
Kukatakan lagi: aku hutang padamu, sepanjang sisa napas.
Dan oh ya, separo tahun sudah lewat dari 13 Maret, kini kita menjejak September, di tengah-tengahnya; lagi.

Kasih tanggapan dong!