Akhirnya, buku yang dinantikan ini terbit juga setelah setengah dekade! Buku Muhammad Sang Pewaris Hujan ini adalah buku ketiga dari tetralogi Muhammad oleh Tasaro GK, lanjutan dari Muhammad: Para Pengeja Hujan. Buku ini baru diterbitkan oleh Bentang pada akhir 2015 lalu (4-5 tahun setelah buku kedua, dan cetak ulang dua bulan berikutnya!), dengan judul Muhammad: Sang Pewaris Hujan. Masih melanjutkan cerita mengenai perjalanan Kashva dan kekhalifahan di Arab.
Perjalanan Kashva semakin rumit. Lelaki ini punya identitas baru di kehidupan yang sama sekali baru. Ia berkelana ke negeri-negeri yang lebih jauh, dan sayangnya, kehilangan keyakinan dan tujuan. Ia tidak melanjutkan pencarian terhadap Astu, rekan perempuannya saat ia masih belajar di Istana. Malah, ia berkenalan dengan seorang pemuda muslim, yang membuatnya banyak bertanya tentang agama Islam. Sementara itu, Astu, setelah tahun-tahun berada di lingkungan yang asing, melanjutkan perjalanan melintasi negeri-negeri untuk menemukan Kashva. Sayangnya, ia kehilangan jejak, sehingga ia akhirnya kembali ke Persia dan membangun rumah kurir. Dengan ini, ia berharap ada seseorang yang ia kenal dari masa lalu yang kembali bertemu dirinya. Entah itu kerabatnya, atau Kashva. Pada akhirnya, memang ada orang-orang yang mengenal Kashva yang bertemu dengan dirinya, tapi pertemuan-pertemuan itu tidak mengantarkan Astu lebih jelas akan keberadaan Kashva. Di buku pertama dan buku kedua, saya suka sekali membaca semua bagian perjalanan Kashva, tapi di buku ini, tidak semuanya. Ada beberapa bagian yang bikin gemas dan menyebalkan, misalnya bagaimana Astu sampai di tempat yang pernah Kashva singgahi bertahun-tahun sebelumnya, atau ketika Kashva mulai membangun identitas barunya, dan ada beberapa bagian lain yang menyebalkan. Dan ada beberapa bagian yang sedikit terkesan mengada-ngada, tapi masih bisa dilogikakan sih. Tapi secara keseluruhan, bagi saya perjalanan Kashva dan Astu menarik sekali, dan hal-hal yang disampaikan secara tersirat dari perjalanan masing-masing mereka, juga menarik.
Bahkan, jika engkau berumur 100 tahun sekalipun, Elyas. Engkau hanya titik dibanding bentangan sejarah yang akan diketahui oleh generasi yang kelak menggantikan kita.
– Tasaro GK dalam Muhammad: Sang Pewaris Hujan
Dan bagian perkembangan Islam menceritakan tentang khalifah baru; Umar. Bagaimana di masa ini Al-Qur’an mulai dibukukan (tentu disertai kontroversi-kontroversi yang hadir atas keputusan ini). Beliau juga mengadakan invasi ke berbagai daerah; melebarkan ekspansi Islam ke berbagai penjuru dunia. Banyak perang di berbagai negara, dan berkali-kali pasukan Muslim menang dan berhasil menaklukan negara yang dituju. Islam jadi berkuasa dimana-mana. Di bagian ini, Tasaro GK menggambarkan dengan baik bagaimana kekuasaan ideal ala Islam; tidak merusak bangunan dan rumah ibadah, menjamin keamanan penduduk dan pendatang, dan sebagainya. Alih-alih menjajah dengan menjarah sumber daya atau memperkokoh kelas sosial antara penguasa dan penduduk tanah jajahan, kekuasaan Islam malah menyejahterakan penduduk di tanah yang didudukinya.
Islam tak sebatas agama, tetapi kukuh menjadi sebuah solusi bagi dunia.
– Tasaro GK dalam Muhammad: Sang Pewaris Hujan
Tasaro GK menulis Muhammad sebagai novel sejarah, menurut saya. Bukan novel agama, bukan biografi. Ia menulis fiksi sejarah, dengan banyak ulasan teologi dan bumbu kisah menarik. Segala hal diceritakan dengan sopan, dengan pantas, dengan tidak menyinggung suku, agama, dan ras manapun. Salut sama objektivitas Tasaro GK dalam menulis buku ini. Mungkin objektivitas ini disebabkan latar belakang beliau sebagai wartawan.
Penantian setengah dekade akan buku ketiga dari kelanjutan tetralogi ini setimpal. Apalagi, saya tidak perlu menanti lama untuk buku berikutnya–Muhammad: Generasi Penggema Hujan–yang terbit beberapa bulan setelah buku ini. Resensi Muhammad: Generasi Penggema Hujan akan saya post pekan depan!
Dua buku sebelumnya sudah saya resensi;
Teman-teman ada yang sudah baca buku ini? Atau ada yang akan baca buku ini?
Pengen punya bukunya,.. 😢
Beli Kakkk, atau cari pinjeman. Buku pertama dan kedua udah bacaaa?
Luamyan lama yaaa butuh waktu 4- 5 tahun buat nerbitin lanjytan nya
Iyaaa lama bangettt huhuhu, nunggunya nyebelinnn
udah baca dan dapet minjem. Seriously, saya suka karya Tasaro GK walaupun baru baca dikit. two thumbs up for him. gua penasaran, lu update pas di Jambi?
Pake autopost, dari Juli diset biar ke-post tanggal segini. Ya kali di Jambi sempet mikirin blog wkwkw
penasarana ama bukunya