Maret 19: Lingkaran-lingkaran di Kampus

Maret 19: Lingkaran-lingkaran di Kampus

Semesta tidak henti memberi anugerah: di kampus, aku punya lingkaran-lingkaran yang menguatkan.


Orang-orang yang ada di langkah juang yang sama. Yang mau kurepotkan dengan pesan singkat tengah malam menanyakan hal-hal remeh. Terima kasih sudah bersedia menjelaskan dan memaklumi kepayahan Prita. Terima kasih sudah berkali-kali mengingatkan, bahwa setidaknya, aku tidak sendiri. Hehehehehe. Dan semoga kalian tidak lulus duluan. Bolehkah aku berdoa begitu? Hehehehehe.


Mereka berdua berperan banyak di 2017 lalu.

Terima kasih banyak ya:

  • atas aneka argumen dan opini yang memperkaya sudut pandang,
  • atas tidak pernah mengabaikanku yang kerap mengajukan pertanyaan-pertanyaan remeh,
  • atas lusinan rekomen buku dan film,
  • atas proyek-proyek yang kita kerjakan bersama sejak masa maba,
  • atas puluhan Jumat malam yang kita habiskan dengan diskusi-diskusi panas,
  • atas tiga tahun yang luar biasa di Suma,
  • atas hal-hal hebat yang aku pelajari dari kalian berdua.

Sampai ketemu lagi, Sobat. Pastikan nyala pena kalian abadi, ya!


Dua sobat baik yang bersama mereka, aku membincangkan beragam hal dan bertukar rencana tentang apa yang akan kami lakukan esok lusa. Ada hari-hari yang sulit di masa kuliah, dan aku bersyukur karena mereka ada di hari-hari sulit itu. Mereka dua sobat yang kerap memberi solusi tiap aku mengeluh, dan kerap menagih “Jadi, gimana cerita lu?”, “Kalo kenapa-napa, cerita ya Prit”, hal-hal semacam itu, sehingga aku selalu tenang. Karena ya apalagi yang kurang jika aku punya dua pasang telinga yang siap mendengarkan apapun dan kapanpun?


Maret selalu jadi bulan dimana Semesta meluapkan aneka warna di hari-hari. Tahun ini aku ingin merayakan Maret dengan maraton menulis syukur, satu post tiap hari.

Kasih tanggapan dong!