
Gerbangnya sudah dikunci.
Tidak hanya untuk sehari-dua, tapi mungkin sampai hilir waktu. Tidak ada siapapun yang bisa menemuiku, dan aku juga tidak butuh menemui siapapun.
Biar gerbangnya meranggas disantap cuaca, dan aku di dalam sini tidak perlu repot menjamu siapa-siapa.
Enam belas; aku menghitung dengan cermat.
Waduh… Koq masih dikunci.. Enam belas tujuh belas.. Horeee sweet seventeeb
ada kesan kesepian dalam kalimatnya. ada juga perasaan lebih nyaman jika sendiri tanpa hiruk pikuk orang lain. atau aku yang nangkepnya gitu.
Wihh iya beul kira kira itu yang mau kusampaikan. Makasih udah mampir dan komen Mbak Prahmahita!