Seorang Putri | Mar 23, ’12 10:00 PM untuk semuanya |
Aku bersahabat dengan seorang putri.
Aku, yang kacau, kadang kekanak-kanakan, naif, lugu, dan rapuh. Terimakasih, Putri, sungguh-sungguh terimakasih, atas kesediaan kehadiranmu.
Aku hitam dan putih lalu si Putri datang warnaiku dengan merah, kuning, dan biru. Aku tawar dan hambar lalu si Putri datang bawakanku manis, asin, dan asam. Aku datar dan biasa lalu si Putri datang perkenalkan padaku kelokan, gundukan, dan keunikan.
Aku sepercik cahaya yang jadi bintang berkilau ketika ada sang Putri. Aku satu senyum yang jadi tujuh tawa ketika ada sang Putri. Aku satu loncatan yang melambung terbang ketika ada sang Putri.
Dan Putri, dia sejati sesungguh-sungguhnya seorang bangsawan, telah mengulurkan tangan untuk membantuku berdiri.
Seorang putri, yang pada Selasa sore yang melelahkan di September, rela duduk bertukar-cerita denganku, sedang padanya menunggu hal yang lebih penting.
Jum’at 1 Jumadil Awwal 1433
Cuma sepenggal prosa,
kakcipa31} berkata
Sahabatnya Prita, yaa.. Iya, sahabat banget… {} dan aku juga ngefans sama dia 😀
kamu juga sahabat… tapi sayangnya kita gak pernah ketemu 🙁 |
missprita} berkata
Iya, sahabat banget… {} dan aku juga ngefans sama dia 😀 Thanks ya… Iya nih, ….
mungkin suatu saat 🙂 |
latansaide menulis on Apr 19
Bagaimana kabar Putri sekarang? ^_^
|
|
Dilihat 19 kali oleh 10 orang, terkini on Oct 26