Menemui seorang kawan dekat sewaktu SMK dulu, adalah kesempatan yang kuupayakan sejak lama, tapi baru… baca lagi!
Aku punya bahu yang kuat. Tadinya tidak begitu. Ya ampun, aku ini tukang mengeluh. Cengeng,… baca lagi!
Rasanya udah lama sekali nggak baca buku yang menyegarkan macem gini. Buku IGen Islamic Generation,… baca lagi!
Amat pekat kuhela
udara sisa kami
Hari-hari tinggal puing
yang lekas ditinggalkan, dilupakan
Dan dengan rapuh jemariku,
raup puing-puing itu
selipkan di tiap lipatan jaketku,
kudekap erat bersimpul-simpul.
Tinggal beberapa minggu lagi sebelum berakhirnya sekolah menengah kami. Benar-benar buncahan kenangan yang mengesankan dari kelas Multimedia selama tiga tahun ini. Semoga Tuhan melancarkan kemanapun kami selepas ini, perguruan tinggi atau menapak karir. Aamiin.
Tulisan sebelumnya: Siapakah yang Lebih Kaya dari Saya? (Bagian 1) Kelima, seorang inspirator sekaligus motivator.… baca lagi!
Saya tidak pernah menyadari sebelumnya kalau ternyata saya ini kaya. Saya pikir saya cuma anak… baca lagi!
pada Laras,gadis dengan usia dua pertigaku; kubuka tangan, tadah maaf yang siapa tau kau berkenan… baca lagi!
Sketsa kilat, di pagiku yang penuh kerinduan. Yang, ketika dilihat Laras, gadis itu menjerit dan… baca lagi!
Dan di sini, dengan tiga puluh teman Multimedia, gua belajar percaya diri mengekspresikan diri dan pikiran. Gua belajar menghargai banyak ambisi konyol. Gua belajar berdikari dengan tegar. Di sini gua belajar sangat banyak tentang kehidupan dan gua bener-bener bersyukur karenanya.
SMKN 48 Jakarta, 2013.
Kepada lapar: Aku tidak mau menjadikanmu sahabat dekat tapi aku ingin kau jadi teman setiaku.… baca lagi!
